Selasa, 01 Mei 2012

Karet

Karet sangat bermanfaat rena beberapa sifatnya. Karet dapat menahan udara, mencegah kelembaban dan tidak meghantar listrik. Karet bersifat elastik. Gaya yang diperlukan untuk meregangkan karet adalah sebanding dengan pertambahan panjangnya. Konstanta pembanding ini disebut konstanta elastik.
Sejak akhir abad ke – 18, para ilmuwan menemukan bahwa lateka (getah pohon karet) keras yang dilarutkan dalam terpentin menghasilkan cairan kedap air yang dapat digunakan untuk membuat kain. Pada tahun 1839 Charles Goodyear menemukan cara untk membuat karet menjadi lebih kuat sehingga dapat lebih tahan terhadap panas dan dingin. Secara tidak sengaja ia menumpahkan campuran sulfur – karet pada tungku panas sewaktu membuat eksperimen. Bahan yang dihasilkan tetap kuat dibawah pengaruh panas dan dingin. Proses ini disebut vulkanisasi, mengikuti nama dewa api Romawi yang bernama Vulcan.
Sekitar 99% karet di
hasilkan dari getah pohon yang bernama Hevea brasiliensis. Pohon ini tumbuh di iklim yang panas dan lembab, dan di tanah yang bersifat asam dan kering. Lateks yang mengandung karet mengalir dari sejumlah tube (kolom) dalam lapisan kambium, yaitu apisan kayu tepat di bawah kulit kayu. Jenis pohon lain yang menghasilkan lateks adalah pohon manihot dan pohon-pohon dari genus casatilloa yang tumbuh di Amerika Tengah, Columbia dan Equador.
Proses vulkanisasi menghasilkan kekuatan, kekerasan dan elastisitas pada karet dengan perlakuan panas dan bahan vulkanisasi seperti belerang. Makin banyak sulfur makin tinggi pula kekuatannya. Senyawa denga sepertiga belerang dan dua pertiga karet akan bervulkanisasi membentuk ebonit yang berwarna hitam, atau karet keras. Pabrik-pabrik mnggunakan benzoil peroksida untuk vulkanisasi karet silikon.
Bahan vulkanisasi yang lain adalah telurium, selenium, dan senyawa benzena tertentu. Secara kimia, ichael Faraday pada tahun 1826 menemukan bahwa karet adalah suatu senyawa hidrokarbon. Pada tahun 1860, seorang Inggris lain bernama Greville Williams memanaskan akret dan memperoleh cairan jernih yang disebut isoprena. Isoprena adalah molekul C5H8.
Rumus bangun isoprena adalah seperti berikut:


Dalam karet alam ribuan molekul isoprena bergandengan membentuk molekul raksasa yang disebut polimer. Molekul tnggal pebentuk polimer disebut monomer.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Powered By Blogger
Kimia MAN Klaten @ 2016-DAVERANGGA. Diberdayakan oleh Blogger.