Senin, 07 November 2011

Struktur Atom


Struktur atom berhubungan dengan keberadaan elektron dalam suatu atom, yang dikenal dengan konfigurasi elektron. 
konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.
Hampir semua atom membentuk ikatan dengan atom-atom lain. Tetapi ada enam unsur lain yang tidak bersifat demikian, yaitu unsur-unsur gas mulia yang terdiri dari: helium (2He), neon (10Ne), argon (18Ar), krypton (36Kr), xenon (54Xe), dan radon (86Rn). Unsur-unsur gas mulia hampir tidak membentuk ikatan dengan atom lain dan karena tidak reaktifnya maka sering disebut gas inert. Gas mulia yang paling dikenal adalah helium, neon, dan argon dengan struktur elektron (disebut rumus titik elektron Lewis) sebagai berikut.
Kecuali helium yang memiliki 2 elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya. Susunan yang demikian menurut Kossel dan Lewis sangat stabil, sehingga atom-atom gas mulia tidak menerima elektron ataupun melepaskan elektron terluarnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gas mulia sangat stabil.
Setiap kulit atom maksimal mempunyai 2nelektron. Untuk kulit 1 = 2 elektron, kulit ke-2 = 8, kulit ke-3 = 18 dst.
Contoh penulisan konfigurasi elektron:
1.      11Na = 2, 8, 1
2.      16S    = 2, 8, 6
3.      19K   = 2, 8, 8, 1
Pada soal no 3, kita harus mengingat kembali bahwa ada aturan yang harus diikuti, dimana elektron terluar mempunya batasan maksimal 8 elektrn, sesuai aturan oktet. Pada kulit ke-3 maksimal 18 elektron, jika dimasukkan 2, 8, 9 maka kulit ke-3 belum maksimal. Tetapi menurut aturan oktet maka pada kulit ketiga salah, karena melebihi batasan maksimal 8 elektron. Pada kasus ini maka kita harus melihat kulit didalamnya ada berapa, maka kuli ke-3 kita samakan dengan kulit di dalamnya (8) dengan meninggalkan sisa 1, maka penulisan konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, 1.
Begitu juga jika kita lihat pada kasus 38Sr, konfigurasinya tidak dituliskan 2, 8, 18, 10, akan tetapi pada kulit ke-4 kita sesuaikan dengan kulit didalamnya, 18. Akan tetapi pada kasus ini kulit ke-4 tidak memenuhi angka 18, padahal maksimal pada kulit ini adalah 32 elektron. Jika terjadi seperti ini maka cara pemecahannya adalah dengan melihat ke kulit didalamnya lagi, yaitu kulit ke-2 yang berisi 8, sehingga pada kulit ke-4 hanya berisi 8 elektron, sisanya menempati kulit ke-5 dengan jumlah 2 elektron, sehingga penulisan konfigurasi elektron yang benar untuk 38Sr adalah 2, 8, 18, 8, 2
Atom-atom lain agar stabil berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia. Kecenderungan ini bisa terjadi dengan membentuk ikatan kimia antar atom yang satu dengan atom lainnya. Cara untuk mencapai hal itu adalah:
Melepaskan elektron terluarnya sehingga terjadi ion positif (kation).
Misalnya, atom Na yang tidak stabil melepaskan satu elektron valensinya menjadi ion Na+ dengan konfigurasi elektron seperti neon.
Menerima tambahan elektron dari atom lain sehingga terjadi ion negatif (anion).
Misalnya, atom Cl yang tidak stabil menerima tambahan satu elektron, sehingga menjadi ion Cl- dengan konfigurasi elektron seperti argon.
Serah terima elektron yang terjadi dari penggabungan kedua cara di atas disebut ikatan ion.

Menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan.

Atom 17Cl (2. 8. 7) yang tidak stabil bisa menjadi stabil dengan cara menggunakan bersama satu pasang elekltron dengan atom klor yang lain sehingga terbentuk molekul Clor, Cl2. Dengan demikian masing-masing atom akan memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia argon (2. 8. 8). Pembentukan molekul dengan cara ketiga ini disebut ikatan kovalen .


 

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Powered By Blogger
Kimia MAN Klaten @ 2016-DAVERANGGA. Diberdayakan oleh Blogger.