Nama kulit K, L, M tidak diberikan oleh Bohr sebagai bagian model atom kuantumnya. Nama ini diberikan sebagai hasil eksperimen yang dila- kukan oleh ahli Fisika Inggris, 
Charles  Glover Barkla (1877–1944),  yang mengamati fenomena
fluorensensi sinar X, yaitu , pada tahun 1906–1911.
Barkla mengamati
 radiasi sekunder  yang terjadi
saat unsure dikenai berkas sinar X,
dalam hal homogenitas dan kemampuan penetrasinya
(diukur dengan jumlah lapisan
aluminum yang diperlukan untuk menyerapnya). ditemukan bahwa sinar X sekunder
ini dapat dikelompokkan  menjadi dua golongan, yang diberi nama K dan L. Radiasi K diketahui memiliki kekua- tan penetrasi lebih besar daripada
L. Dia juga mengamati
bahwa produksi radiasi K dan L berhubungan 
dengan berat atom unsure,
yaitu unsur Ca hingga
Rh hanya menghasilkan
 radiasi K , W  hingga
Bi hanya menghasilkan radiasi L, dan Ag hingga Ce menghasilkan
campuran keduanya
Pada tahun 1913 pengamatan ini kemudian di perbaiki oleh, Henry Moseley (1887–1915), 
dalam penelitiannya tentang hubungan
antara fre- kuensi sinar X sekunder dengan nomor atom unsure.
Kedua hasil peneli-
tian  ini  di  kembangkan  oleh  fisikawan  Jerman,
 Walther
 Kossel  (1888-1956),  yang menyarankan  bahwa  radiasi  K terjadi 
karena  electron  yang tereksitasi jatuh kembali ke kulit
pertama atom yang kosong, sedangkan L terjadi karena electron kembali ke kulit kedua. Akibatnya, K
dan L menjadi nama untuk kulit pertama dan kedua atom Bohr
Pada   tahun 
 1911  
,  Barkla   berspekulasi   tentang   kemungkinan
adanya sinar X sekunder yang dimulai
di sekitar unsur Au dan Pt dan berhubungan 
dengan kemungkinan  munculnya  deret
M dan N, nama ini ke- mudian  melekat  pada  kulit
 ketiga
 dan  keempat
 atom  Bohr  juga.  Sebenarnya, 
Bohr sendiri tidak pernah menuliskan
 nama kulit K, L dan seterusnya pada penelitiannya, hanya angka kuantum numeric.
Jadi mengapa Barkla memberi nama sinar X sekunder dengan K dan L,
dalam salah satu tulisannya, Barkla
menyebutkan bahwa dia tidak mem- berikan huruf A dan B untuk hasil pengamatannya  untuk memberi ruang bagi 
kemungkinan  penemuan  sinar  X sekunder
 yang  jauh  lebih
 kuat
 di masa
 datang.  Mengapa  Barkla  tidak
 memulai  dengan
 M?  mengingat
 M adalah huruf yang ditengah alphabet. Ada kemungkinan  karena dua huruf
ini ada pada namanya, tetapi ini tidak dapat dipastikan.
 







 
0 komentar:
Posting Komentar