Sabtu, 27 September 2014

IMPLEMENTESI KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 yang berbeda dengan KTSP adalah adanya METAKOGNITIF.


Metakognitif adalah kemampuan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif. Meta kognitif mengendalikan enam tingkatan aspek kognitif yang didefinisikan oleh Benjamin Bloom dalam taksonomi Bloom yang terdiri dari tahap ingatan, pemahaman, terapan, analisis dan sintetis dan evaluasi. Pada tahun 1991 taksonomi ini direvisi oleh David Krathwohl menjadi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, danmencipta (creating).

Karakteristik penguatan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan  pendekatan saintifik melalui mengamati, menanyya, mencoba, menalar. Dengan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Dengan menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu (discovery learning). Setelah itu menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis dan kreatif.
Yang kedua adalah penguatan dalam penilaian, dengan cara mengukur tingkat berfikir siswa dari rendah sampai yang tinggi. Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam, bukan hanya sekedar hafalan, mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa. Penilaian bisa dengan menggunakan portofolio pembelajaran siswa.

Istilah Metakognitif biasa disebut dengan metakognisi (metacognition) lahir pada tahun 1979. Istilah metakognitif ditemukan oleh seorang ilmuwan pendidikan yang bernama flavell. Maksud dari kata ini tidak hanya sebatas kognitif atau berpikir saja tapi satu tingkat lebih tinggi dari berpikir atau biasa disebut dengan thinking about thinking yang artinya berpikir tentang
proses berpikir itu sendiri.  Dari sini dapat kita ketahui bahwa metakognitif adalah sebuah kemampuan manusia untuk mengendalikan atau pemantauan pikiran, kalau diterapkan dalam dunia pendidikan bahasa aplikasinya metakognitif merupakan kemampuan  peserta didik atau siswa dalam memonitor (mengawasi), merencanakan serta mengevaluasi sebuah proses pembelajaran. Jika teori metakognitif diterapkan maka seorang siswa diharapkan bisa bersikap mandiri dalam hal materi atau ilmu yang dipelajari, bersikap jujur terhadap kemampuan masing-masing diri baik kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, dan berani mencoba perkara baru guna menggali pengetahuan dan meningkatkan kemampuannya.
Kecerdasan metakognitif penting dimiliki oleh setiap siswa atau manusia umumnya. Karena kecerdasan metakognitif merupakan upaya sadar diri terhadap minat dan kemampuan siswa. Kecerdasan metakognitif dibagi menjadi dua yaitu.
  1.  Kecerdasan metakognitif Self assessment, kecerdasan ini lebih condong kepada kemampuan siswa dalam mengetahui kemampuan kognitifnya atau berpikirnya secara mandiri.
  2. Kecerdasan metakognitif Self management, kecerdasan ini diharapkan seorang siswa mampu mengelola dan mengatur perkembangan kognisi atau berpikirnya tanpa meminta bantuan orang lain.
Kurikulum 2013 sudah mulai dijalankan, menurut para pakar dan perumus kurikulum 2013 ini kecerdasan yang akan dibidik adalah kecerdasan metakognitif siswa. Hal ini dikarenakan kurikulum-kurikulum sebelumnya masih mengandalkan orang lain dalam mencerdaskan diri sendiri seorang siswa, meskipun kurikulum yang terakhir sebelum kurikulum 2013 juga diharapkan seorang siswa mampu bersikap mandiri, tapi tetap saja peran guru atau pembimbing lebih besar dari pada peran siswa itu sendiri.
Pada kurikulum 2013 yang baru ini seorang siswa diharapkan mampu bersikap mandiri dan tahu apa yang telah dipelajari, apa yang sedang dipelajari, dan apa yang harus dipelajari. Sebuah contoh penarapan dari kecerdasan metakognitif adalah semisal ada siswa yang sedang belajar tentang organ tubuh manusia, maka siswa harus berpikir sendiri menganalis dari materi tersebut. Apa yang sudah diketahui tentang organ tubuh, dan juga mampu memilah meteri mana yang harus dipelajari dalam materi organ tubuh itu sendiri. Jadi siswa diharapkan mampu kejataman berpikir guna menganalisis dirinya sendiri.
Pada kurikulum 2006 fungsi dan tugas guru adalah sebagai fasilitator dalam kegiatan pembalajaran siswa, lantas bagaimana peran guru dalam kurikulum 2013 ini yang mengedepankan kecerdasan seorang kemandirian siswa?. Untuk ulasan tugas dan peran guru bisa disimak dalam tulisan yang berjudul tugas dan peran guru dalam kurikulum 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Powered By Blogger
Kimia MAN Klaten @ 2016-DAVERANGGA. Diberdayakan oleh Blogger.