Rabu, 27 Juni 2012

Thorium, Alternatif Energi

Persatuan Insinyur Indonesia masih mengkaji potensi thorium atau nuklir jinak di sejumlah daerah sebagai energi alternatif untuk masa depan.

"Ketersediaan thorium sebagai sumber energi lebih lama dibandingkan dengan energi yang lain. Selain itu, pemanfaatannya bisa mencapai ratusan juta tahun," kata Wakil Ketua Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia, Bambang Purwohadi, di Jakarta, Kamis (21/6/2012).

Di alam, hampir semua torium ditemukan sebagai thorium-232 , dan itu meluruh dengan memancarkan sebuah partikel alpha , dan memiliki waktu paruh sekitar 14,05 miliar tahun (lain, jejak-tingkat isotop thorium yang berumur pendek intermediet rantai peluruhan ).  Hal ini diperkirakan sekitar empat kali lebih banyak daripada uranium di kerak bumi dan merupakan produk sampingan dari ekstraksi tanah jarang dari monasit pasir.


Thorium sebelumnya digunakan umumnya sebagai (misalnya) sumber cahaya di kaos lampu gas dan sebagai bahan paduan, tetapi aplikasi ini telah menurun karena kekhawatiran tentang radioaktivitasnya. Torium juga digunakan sebagai unsur paduan non konsumsi TIG elektroda las.

Bambang menuturkan, bila rencana tersebut telah terealisasi, diharapkan bisa mendukung kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Energi masih menjadi permasalahan utama nasional saat ini, sehingga potensi energi alternatif sangat diperlukan," ujarnya.

Thorium bisa menjadi energi alternatif karena ramah lingkungan sehingga masyarakat diharapkan tidak khawatir dengan penggunaan energi ini.

"Tenaga nuklir memang dikhawatirkan warga karena tingginya radiasi yang ditimbulkan. Meski thorium merupakan nuklir, tapi ramah lingkungan," papar Bambang.

Sejauh ini, lokasi potensi energi alternatif di dalam negeri masih dirahasiakan karena masih dalam tahap penelitian.

Sementara itu,  Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM PII), Handoko mengatakan, thorium sebagai energi baru bisa diaplikasikan untuk sektor otomotif.

"Diharapkan thorium bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang ketersediaannya dinilai semakin menyusut," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Powered By Blogger
Kimia MAN Klaten @ 2016-DAVERANGGA. Diberdayakan oleh Blogger.