Persatuan Insinyur Indonesia masih mengkaji potensi thorium atau nuklir
jinak di sejumlah daerah sebagai energi alternatif untuk masa depan.
"Ketersediaan thorium sebagai sumber energi lebih lama dibandingkan dengan energi yang lain. Selain itu, pemanfaatannya bisa mencapai ratusan juta tahun," kata Wakil Ketua Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia, Bambang Purwohadi, di Jakarta, Kamis (21/6/2012).
"Ketersediaan thorium sebagai sumber energi lebih lama dibandingkan dengan energi yang lain. Selain itu, pemanfaatannya bisa mencapai ratusan juta tahun," kata Wakil Ketua Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia, Bambang Purwohadi, di Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Di alam, hampir semua torium ditemukan sebagai thorium-232 , dan itu meluruh
dengan memancarkan sebuah partikel alpha , dan memiliki waktu paruh sekitar
14,05 miliar tahun (lain, jejak-tingkat isotop thorium yang berumur pendek
intermediet rantai peluruhan ). Hal ini
diperkirakan sekitar empat kali lebih banyak daripada uranium di kerak bumi dan
merupakan produk sampingan dari ekstraksi tanah jarang dari monasit pasir.
Thorium sebelumnya
digunakan umumnya sebagai (misalnya) sumber cahaya di kaos lampu gas dan
sebagai bahan paduan, tetapi aplikasi ini telah menurun karena kekhawatiran
tentang radioaktivitasnya. Torium juga digunakan sebagai unsur paduan non
konsumsi TIG elektroda las.
Bambang
menuturkan, bila rencana tersebut telah terealisasi, diharapkan bisa
mendukung kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat dari tahun
ke tahun.
"Energi masih menjadi permasalahan utama nasional saat ini, sehingga potensi energi alternatif sangat diperlukan," ujarnya.
Thorium bisa menjadi energi alternatif karena ramah lingkungan sehingga masyarakat diharapkan tidak khawatir dengan penggunaan energi ini.
"Tenaga nuklir memang dikhawatirkan warga karena tingginya radiasi yang ditimbulkan. Meski thorium merupakan nuklir, tapi ramah lingkungan," papar Bambang.
Sejauh ini, lokasi potensi energi alternatif di dalam negeri masih dirahasiakan karena masih dalam tahap penelitian.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM PII), Handoko mengatakan, thorium sebagai energi baru bisa diaplikasikan untuk sektor otomotif.
"Diharapkan thorium bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang ketersediaannya dinilai semakin menyusut," katanya.
"Energi masih menjadi permasalahan utama nasional saat ini, sehingga potensi energi alternatif sangat diperlukan," ujarnya.
Thorium bisa menjadi energi alternatif karena ramah lingkungan sehingga masyarakat diharapkan tidak khawatir dengan penggunaan energi ini.
"Tenaga nuklir memang dikhawatirkan warga karena tingginya radiasi yang ditimbulkan. Meski thorium merupakan nuklir, tapi ramah lingkungan," papar Bambang.
Sejauh ini, lokasi potensi energi alternatif di dalam negeri masih dirahasiakan karena masih dalam tahap penelitian.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM PII), Handoko mengatakan, thorium sebagai energi baru bisa diaplikasikan untuk sektor otomotif.
"Diharapkan thorium bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang ketersediaannya dinilai semakin menyusut," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar