Gas buang dari mesin diesel menyebabkan kanker paru-paru! Demikian World Health Organization (WHO) mengumumkan untuk pertama kalinya, yang didasarkan pada hasil tinjauan penelitian.
Ditambahkan, gas buang mesin diesel juga sebagai penyebab
meningkatnya kanker kantung kemih. Untuk hal terakhir, disampaikan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) yang dari kantor pusatnya di Lyon, Perancis kemarin.
Menurut Bloomberg, lembaga tersebut merilis hasil kajian tersebut berdasarkan diskusi selama 8 hari lebih dalam sebuah sebuah panel ilmuwan. Pada kajian sebelumnya, 1988, gas buang mesin diesel diklasifikasikansebagai “probably carcinogenic”tanpa menjelaskan tingkat paparannya.
Menurut Bloomberg, lembaga tersebut merilis hasil kajian tersebut berdasarkan diskusi selama 8 hari lebih dalam sebuah sebuah panel ilmuwan. Pada kajian sebelumnya, 1988, gas buang mesin diesel diklasifikasikansebagai “probably carcinogenic”tanpa menjelaskan tingkat paparannya.
“Bukti ilmiah memaksa kelompok kerja membuat kesimpulan mutlak: Gas
buang mesin diesel menyebabkan kanker paru-paru pada manusia,” kata
Christopher Portier, Ketua Umum IARC. “Partikulat yang dihasilkan mesin
diesel juga mempengaruhi kesehatan. Untuk itu, paparanya harus
dikurangi di seluruh dunia.”
Tanggapan
Menanggapi hal tersebut, Steve Hansen, juru bicara Diesel Technology Forum di Washington dalam emailnya mengatakan, “Kesimpulan itu tidak termasuk mesin diesel dengan teknologi yang dikembangkan dalam 10 tahun terakhir.” Forum tersebut mewakili pabrikan mesin diesel global, produsen mobil dan penyulingan minyak. Anggotanya termasuk Deer & Co (DE), Ford Motor Co., dan BP Plc.
Menanggapi hal tersebut, Steve Hansen, juru bicara Diesel Technology Forum di Washington dalam emailnya mengatakan, “Kesimpulan itu tidak termasuk mesin diesel dengan teknologi yang dikembangkan dalam 10 tahun terakhir.” Forum tersebut mewakili pabrikan mesin diesel global, produsen mobil dan penyulingan minyak. Anggotanya termasuk Deer & Co (DE), Ford Motor Co., dan BP Plc.
“Emisi nitrogen oksida (NOx) dari truk berat dan bus besar telah
berkurang sampai 99 persen dan emisi partikulat turun 98 persen dalam
10 tahun terakhir,” lanjut Hansen.
Menanggapi penurunan jumlah partikulat dan kimia dari mesin diesel
seperti yang dijelaskan Forum tersebut, pihak IARC belum bisa
menjelaskan pengaruhnya terhadap kesehatan. “Untuk menjawab pertanyaan
ini, diperlukan riset,” jelas lembaga tersebut.
Juga dijelaskan juga, kalau mesin diesel tidak dimodifikasi,
dipastikan penggunaannya akan berlanjut. Khusus kendaraan berat di
negara yang kurang berkembang dan regulasinya tidak ketat. Ditegaskan,
asap yang dikeluarkan mesin diesel adalah “possibly carcinogenic,” mengacu pada kajian pada1988.
Pembunuh
Menurut WHO, kanker telah membunuh 7,6 juta manusia dan penyebabkan kematian terbesar global pada 2008. Kancer paru-paru adalah paling pembunuh terbesar, menyebabkan 18 persen dari kematian akibat kanker.
IARC sejak1998 merencanakan untuk melakukan evaluasi ulang yang menyimpulkan asap mesin diesel menyebabkan kanker. Perhatian ditekankan berdasarkan hasil penelitian yang ditebitkan pada Maret lalu oleh US Nastional Cancer Institute. Dijelaskan, risiko kematian kanker paru-paru dari mesin diesel terus meningkat, khususnya terhadap pekerja di tambang-tambang.
Menurut WHO, kanker telah membunuh 7,6 juta manusia dan penyebabkan kematian terbesar global pada 2008. Kancer paru-paru adalah paling pembunuh terbesar, menyebabkan 18 persen dari kematian akibat kanker.
IARC sejak1998 merencanakan untuk melakukan evaluasi ulang yang menyimpulkan asap mesin diesel menyebabkan kanker. Perhatian ditekankan berdasarkan hasil penelitian yang ditebitkan pada Maret lalu oleh US Nastional Cancer Institute. Dijelaskan, risiko kematian kanker paru-paru dari mesin diesel terus meningkat, khususnya terhadap pekerja di tambang-tambang.
0 komentar:
Posting Komentar